Mari kita coba sensasi Chinese New Year di Pulau Penang!
Beberapa waktu lalu tepatnya Februari 2019, saya sempat bepergian ke Penang, Malaysia.
(dibaca oleh Orang Melayu: Pulau Pineng. E-nya dibaca seperti E di kata 'Kaleng')
Perjalanan ke Penang ini sebenarnya mendadak. Bisa dikatakan pesan minggu ini berangkatnya minggu depan wkwk nggak mendadak sih, mulanya saya mau berangkat sendiri tapi tiba-tiba ibunda meminta untuk ikut :") katanya kalau senang-senang harus dibagi sama orang tua hahaha.
Tapi sebelum memesan tiket saya bilang ke si mamah kalau saya akan naik pesawat low cost carrier without baggage, jadi memang sudah mewanti-wanti mamah untuk ndak bawa koper yang besar, selain malas tambah bagasi lagipula buat apa juga koper besar, memangnya mau jastip?! :")
Sebenarnya sudah mau pesan tiket ke Penang itu sejak Desember 2018 untuk penerbangan Februari 2019 pas libur Imlek, waktu itu ada promo dari Citilink Jakarta - Penang hanya Rp300.000 sebelum pajak! Kenapa murah? Sekitar 2018 itu Citilink memang baru buka rute ke Penang, sudah termasuk bagasi 20 kilo pula. Tapi sayang, saat kisruh bagasi LCC ditiadakan, bagasi LCC untuk penerbangan internasional pun menyusut dari 20 kilo jadi hanya 10 kilo saja. Ya ndak apa-apa juga, toh tetap murah dan memang berencana untuk ga bawa koper juga.
Saya pakai Traveloka dengan pilihan Flight + Hotel, biar ada potongan harga sikit-sikit lumayan lah ya :)) Saya pesan tanggal 18 Januari 2019 untuk Penerbangan Jakarta - Penang PP dengan Citilink dan memilih penginapan di Tune Hotel Penang*** karena dekat dengan akses transportasi publik dan gak jauh dari Penang Street Art yang pusatnya turis. Ga dapet sarapan pagi sih, tapi memang nggak nyari sarapan soalnya mau jajal kuliner Penang yang perpaduan antara Melayu, Cina dan India.
Ini dia lengkapnya tentang kuota internet dan rekomendasi hotel di Penang.
Ini dia lengkapnya tentang kuota internet dan rekomendasi hotel di Penang.
Tiket Citilink CGK - PEN - CGK ditambah 3 malam menginap di Tune Hotel (2 - 5 Februari 2019), saya menghabiskan Rp2.3 juta! Berarti, per orang menghabiskan sekitar Rp1.2juta-an yang bilamana dibagi empat hari, berarti menghabiskan sekitar Rp300ribu perharinya. Ini baru akomodasinya saja ya, belum termasuk siapin uang jajan dan transportasi selama disana.
Kalau mesennya dari jauh-jauh hari, bisa dapat promo lebih murah. Ini segini saya beli pas lagi high season, hari sebelumnya saya cek masih bisa dapat Rp1,9 juta untuk 2 orang, tapi saya masih ragu mau mesennya karena mencocokkan jadwal ibunda dulu wqwq :') ya gapapa, sebenernya tetap masih masuk budget kok.
Awalnya sih 2.5an juta, tapi karena ada kupon diskon Traveloka lumayan lah ya, kudu sering-sering mantengin ini promo vouchernya hahahha
Ini hotelnya, 3 star hotel yang posisinya di pusat kota. Bisa sekamar bertiga, tapi kamarnya memang sempit ya. Tanpa TV (ya memang nggak nyari TV sih, soalnya fokus mau jalan hihihi)
Setelah tiket dipesan, muncullah drama apakah mama mau bawa koper kabin atau bawa ransel aja wqwq dasar bukibuk, belom jalan udah kepikiran oleh-oleh. Akhirnya saya dan mamah bawa dua koper dan dua ransel, ransel untuk di kabin isi passport dll, koper isi baju seadanya dan space untuk oleh-oleh.
Etapi sebelumnya, kenapa sih memilih Penang buat short escape ini?
Pertama, kota Penang dan Melaka telah masuk ke dalam daftar warisan situs dunia yang dilindungi oleh UNESCO. Di web nya UNESCO disebutkan, Melaka and George Town represent exceptional examples of multi-cultural trading towns in East and Southeast Asia, forged from the mercantile and exchanges of Malay, Chinese and Indian cultures and three successive European colonial powers for almost 500 years!.
Kedua, pengen banget nyobain bike sharing di Penang. Secara di Jakarta belum ada bike sharing yang asik (Monas ada sih pake platform Gowes), tapi penasaran aja sepedahan disana, mau ke Singapore tapi belum sempat. Mamaku senang banget pas tau mau ngonthel di Penang, ehhh tapi pas udah di Penang juga nggak jadi naik sepeda, soalnya pake kredit dan rempong harus balikin ke tempat asalnya minjem wkwkwk. Jadinya jalan kaki aja berkilo-kilo disana plus naik transportasi umum.
Ketiga, mau lihat imlekan di Penang. Seperti alasan poin pertama, karena Penang ini multikultur, jadi pengen lihat bagaimana semarak tahun baru Cina disana. Sebenarnya lebih kepengen ke Singkawang, tapi karena tiket dalam negeri mahal buanget, semoga tahun depan bisa kesampaian ke Singkawang deh wkwk ada amin?
Cus~
Di lingkunganku dan sepengetahuan mamah pun, Penang itu kotanya pengobatan medis untuk penyakit serius. Beberapa publik figur Indonesia pun pergi ke Penang untuk melanjutkan pengobatan, salah satunya Almarhum Ustadz Arifin Ilham. Nah, kenapa Penang itu jadi destinasi untuk pengobatan? Iseng nanya sama orang-orang di boarding room Bandara, katanya rumah sakit di Penang cukup banyak dan memiliki dokter spesialis yang lengkap. Kalau Jakarta punya Dharmais yang jadi rumah sakit khusus kanker, di Penang ada beberapa rumah sakit yaitu Gleneagles, Mount Miriam Cancer Hospital, Loh Guan lye, dan Adventist. Rumah Sakit Gleneagles pun punya dokter spesialis penyakit jantung yang hebat juga katanya. Di penerbangan saya ke Penang ini pun isinya banyak yang tujuannya memang mau kontrol dan berobat. Pun di ruang tunggunya di Terminal 3 Cengkareng, sengaja ditempatkan di ruang tunggu yang dekat dengan akses lift, supaya kalau ada penumpang yang pakai kursi roda bisa mudah untuk akses ke busnya.
Loh, kenapa pakai bus? Kok ga pakai garbarata aja? Hihi, ini dia yang jadi kekurangannya.. Karena penerbangan internasional itu harus dari Terminal 3 karena melewati imigrasi, untuk Citilink karena termasuk LCC pesawatnya jauuuuhhh parkirnya, di Terminal 1 hahahhaa sehingga harus diantar pakai bus. Repot sih, tapi yaudahlah ya, namanya juga LCC :')
Pakai Airbus
Ngomong-ngomong pesawat ini, lumayan juga pakai Citilink! Walaupun LCC, tapi penerbangan ke Penang ini sudah termasuk meals loh! Sayangnya lupa ku foto, waktu itu dapatnya nasi ayam kecap. Alhamdulillah, irit makan siang hihihi.
09:20 pagi berangkat dari Terminal 3. Sampai sekitar jam 1 siang di Penang.
Selamat datang di Pulau Pinang, Malaysia
Adios,
Gaby!
wahh asyik banget liburan ke malaysia. aku udah cek juga di traveloka memang lagi ada promo menarik. nyari tanggal yang tepat buat travel juga nih.
ReplyDeleteIya kak, ayo cek cek kalender, bisa berangkat weekend kok untuk tur dalam kota nya ;)
DeleteIya kulinernya banyak, tapi karena kemarin kesana sengaja nggak pengen eksplor makanan, jadi makan nasi kandar terus selama 3 hari hahaha
ReplyDeleterajin banget mbageb masih bisa ngeblog wkwkwwk
ReplyDeleteHaishhh ini juga baru update lagi :")
Deleteaku kangeeeen banget ama penang. dulu aku dan adek kuliah di sana, cuma beda kampus. naah aku tinggalnya ama chinese family yg kalo imlek pasti seru deh kegiata nya :D. karena aku muslim sempet shock pas liat ada babi utuh yg udh dibakar ada di atas meja hahahahaha... trus pas malam imlek dipotong2 deh. jam 12 pas, bunyi petasannya bunyi 15 menit full! seru siih.
ReplyDeletepenang asyik memang. lbh tenang, dan lbh murah, juga kuliner lbh enak kalo kubilang :D. utk rs nya jg, makanya pas mama sakit dan harus angkat rahim, dioperasinya di sana, di rs Lam Wah Ee.
semoga thn depan bisa balik lg ke sana ama kelurga. biar anak2 liat tempat kuliah maminy dulu :D.
Wah di kampus apa mbak? Aku malah kemarin nggak sempat survei2 kampusnya, hanya sempat lihat2 rumah sakit disana yang dokternya mantap2. Aku pas kesana kemarin, sempat satu jam malah di sekitar jalan Burma ada kembang api nggak berenti-berenti :') sebelahnya kuil gitu dan antrian pengunjung cukup banyak. Enak ya mbak disana, mobilnya sedikit :))
DeleteKemarin nggak sempat eksplor kulinernya, krn empat hari disana ya makannya nasi kandaaaar roti canaaai aja
Ayo mbak kesana lagi, ya walopun tiket sedikit mehong, tapi pasti bisa kok main2 ke Penang lagi :D
The Hot Luck Jackpot mechanics offers the opportunity to create huge acquisition by bringing huge engagement for players. But should you learn the ins and outs of 1xbet playing in} them, ought to use|you must use} some strategies that just may assist you to hit the jackpot. On a multiplier, payoffs are proportionate for every coin played — except, normally, for the highest jackpot. If the machine accepts a lot as} three credit at a time, and should you play one credit, three bars pay again ten. Three bars pays again 20 for 2 credit and 30 for 3 credit.
ReplyDelete